Puisi Bumi yang Luka
Mentari terbit, tak sehangat dulu,
Kabut menyelimut, kelabu dan pilu.
Pepohonan rindang, kini meranggas layu,
Sungai yang jernih, kini keruh berdebu.
Plastik berserakan, di mana-mana,
Asap kendaraan, menusuk udara.
Satwa berlarian, kehilangan istana,
Bumi merintih, menahan nestapa.
Wahai manusia, dengarlah jeritan,
Alam terluka, butuh perhatian.
Mari bergandengan, dengan tindakan nyata,
Pulihkan kembali, bumi tercinta.
Komentar
Posting Komentar